Sunday 12 July 2015

Fotografi untuk pemula

Sony alpha 350 DSLR. kayanya cocok nih buat belajar njepret


Weits.. ada apa nih tiba-tiba nulis tentang fotografi? Semua berawal dari saat acara piknik perusahaan. Saat itu, fotografer kami adalah bujangnim kami (walau sebutannya bujangnim, tapi beliau sudah berkeluarga. halah). Wah, keren juga dia nenteng-nenteng kamera gitu, jepret sana jepret sini, pikirku. Kalo aku yang bawa pasti lebih keren. Ya kan ga ganteng bisa diampuni kalo keliatan keren. hahaha.

Mulai deh kepikiran pengen punya kamera, apalagi ga selamanya bakal di Korea, mumpung di sini, harus bikin album memori nih! Langkah pertama adalah beli kamera? No! gara-gara amatir pemula (sudah amatir, masih pemula lagi! maksudnya masih pemula di level amatir. haha) di dunia fotografi, mau ga mau musti belajar ilmunya dulu nih. Lalu teringat ada sohib saat SMU yang ikut ekstra kurikuler fotografi, hmm.. harus dimanfaatkan nih! haha. Langsung deh kuhubungi beliau.. mulai berguru via whatsapp. Alhamdulillahnya beliau ngerespon baik, meluncur dengan lancar ilmunya. Nah, biar ga menguap juga ilmunya dari kepala dan hapeku, aku tempelin di sini sekalian deh.
Berhubung untuk pemula banget, bagi fotografer pro yang nyasar dan membaca tulisan ini, saya jangan diketawain ya. namanya juga mulai usaha :p
Cekidot..

".....
Yang jelas sih kamu kudu ngerti beberapa pengertian dan cara kerja kamera kayak gini:

1. Shutter speed (1/n, dst)

2. Apperture/diagfragma (f/n)

3. ISO

Awal sih kalo mau belajar fotografi DSLR manual kudu ngerti prinsip itu..

1. Shutter speed itu adalah kecepatan membuka rana (sekat yg melapisi cahaya ke sensor cahaya yg menghasilkan gambar) biasanya ditunjukkan dengan bilangan 1/2,... 1/60, 1/125, 1/250 dst sampai 1/4000 atau lebih tergantung kemampuan kamera..

Cara bacanya 1/60 artinya adalah seper enam puluh detik, kalo 1/250 artinya seper duaratus limapuluh detik..

Artinya rana membuka sepersekian detik itu untuk cahaya masuk kena sensor cahaya..

Kalo kondisi siang yg banyak cahaya ya sebisa mungkin kecepatan tinggi.. karena kalo banyak cahaya dan terlalu lama rana terbuka pasti jadi over (terlalu banyak cahaya)

Kalo istilah salah menempatkan kecepatan cahaya tadi kemungkinan ada 2 jenis kondisi.. over (terlalu banyak cahaya) gambar jadi warna putih dan under (terlalu sedikit cahaya) foto jadi berwarna hitam..

Jadi kecepatan membuka rana ini penting karena kita membatasi jumlah cahaya yg masuk kedalam kamera..

Penting karena prinsip kamera itu memang menangkap cahaya yg membentuk gambar..

2. Apperture/diagfragma. Ini sebenarnya prinsipnya sama dengan iris mata kita.. kalo dalam kamera, diagfragma ini adalah besar kecilnya lubang yg jadi jalan masuknya cahaya ke sensor..

Kalo diperhatiin mata kita, saat cahaya terang pasti iris mata kita akan mengecil menyesuaikan diri supaya cahaya yg masuk tidak menyilaukan kita..

Kalo di kamera iris/diagfragma ini kita yg tentukan sebelum mengambil gambar.. biasanya ditunjukkan dengan lambang f/n (f/22, f/8, f/5.6, dll)

Biasanya ini ada di cincjn paling belakang lensa yg bisa disesuaikan selain cincin untuk menyesuaikan fokus..

Cara bacanya gini, besar kecilnya angka biasanya berbanding terbalik dengan besar kecilnya lubang secara fisik..

Artinya kalau angkanya 22 itu lubangnya kecil dibanding 11, dan lubang 11 lebih kecil lg dibanding 5.6..

Jadi semakin kecil angkanya semakin besar lubang diagfragma nya.. artinya kalo lubangnya semakin besar maka cahaya semakin mudah masuknya..

Tapi pengaturan diagfragma ini punya efek lain, yaitu titik fokus pada gambar akan berubah menyesuaikan dengan besar kecilnya lubang..

Gambarannya gini, kalo mau ambil foto close up dimana fokus adalah pada muka org yg difoto, sedangkan bagian belakang ataupun depan muka object blur (atau bisa dibilang bagian depan dan belakang titik fokus)

Efek diafragma ke fokus tadi gini bro.. kalo kamu fokus ke suatu objek, contohnya muka seseorang dijalan umum, trus di set diagfragma di angka 5.6 maka fokusnya kemungkiban hanya di sekitaran muka titik fokus itu..

Sedangkan dibagian belakang/depan muka orang tadi akan blur.. contoh penggunaan diagfragma angka kecil ini adalah foto makro..

Fokus hanya pada object sedang area lain akan blur..

Sebaliknya kalo kita mau ambil foto pemandangan, maka jangan pakai diagfragma angka kecil karena nanti yg fokus hanya sebagian aja. Jadi kalo mau pemandangan maka pake diafragma angka besar cth 22, 18 dll..

Teknik ini biasanya disebut teknik DOF atau Depth of Field. Yg secara umum dibagi menjadi 2 yaitu dof sempit dan dof luas..

Dof sempit ya foto makro tadi, sedangkan dof luas ya foto pemandangan atau foto landscape

Prinsip yg ketiga yaitu ISO atau ASA.. ini kalo jamannya pake kamera roll film udah ditentukan saat kita beli rol filmnya..

Yaitu ISO 100, 200, 400 dll. Kalo di kamera dslr ini kita sendiri yg tentuin.

Prinsipnya, angka tersebut menunjukkan kepekaan film dalam menerima dan menangkap cahaya.. kalo di dslr artinya menunjukkan kepekaan sensor dalam menerima cahaya.

Semakin besar angka ISO atau ASA ini semakin peka terhadap cahaya..

Hsdi kalo kita motret malem hari dimana kita set shutter speed dan diafragma udah mentok, kita bisa siasatin dengsn atur ISO ini degan di set lebih besar..

Diangka 400 keatas, ini maksimalnya tergantung kemsmpuan kamera.. ada yg samoai ISO 16000 ada yg lebih..

Tapi ini juga ada efeknya.. semakin besar angka iso, maka semakin besar jg noise butir2 sensor cahaya yg terlihat dalam gambar.. biasanya kelihatan kalo di zoom.

Nah, intinya dasar fotogafi itu pake kombinasi dari ketiga prinsip itu. Kalo udah menguasai itu tinggal belajar tingkat lanjut seperti komposisi, lighting, dll.

Kalo di menu kamera akan ada 3 menu yg awal dipelajari :

M atau Manual artinya shutter speed dan diagfragma kita semua yg atur dan tentuin sendiri..

Tv atau speed priority artinya kita yg tentuin speed yg kita mau trus kamera akan sesuaiin diagfragma yg cicok untuk kita..

Av atau apperture priority yaitu kita yg tentuin diafragmanya trus kamera akan sesuaikan shutter speed otomatis untuk kita..

Oh ya prinsipnya manusia normal itu akan bisa bertahan di speed 1/60 tanpa goyang. Dibawah itu biasanya kita goyang dan hasil foto ajan blur karena rana belum menutup sempurna kita udah gerak..

Tapi beberapa org jg bisa bertahan di speed dibawah itu..

Oh ya speed ini nanti akan terus turun sampai angka 1/2, 1, 1.5, 2, 4,... B

Artinya rana akan membuka hingga kecepatan lebih dari 1 detik, 2 detik, dst. Sampai dengan B atau bulb dimana rana akan terus membuka selama kita pencet tombol shutternya..

Bulb itu biasanya digubakan untuk ambil gambar bintang atau jejak cahaya lampu..

Kalo pake kecepatan shutter dibawah kemampuan nanusia gerak td (dibawah 1/60) biasanya kita butuh tripod supaya lebih stabil.
........"

Hmm.. biar bisa bertahap, sementara harus belajar tentang segini dulu dah, thanks berat atas sharingnya, Mr. Yan Yu Mans.. lain kali diriku pasti konsultasi lagi. semoga masih gratis. hehe.
Yak, mulai praktek ah (baca: nunggu gajian buat beli kamera. hehe). Next time: upload hasil jepretan di blog! :p
Salam fotografi pemula..

NB: Baru coba-coba, masih belum paham tekniknya. tapi ini beberapa gambar yang sudah kujepret :)


Papan nama? Bukan, ini "batu" nama..


Musim semi..



Senja di Gunung Bonghwa

Tampaknya dia lelah..

Paman dan senja





Kuil Ideok

1 comment:

Ky darsa said...

KAMI SEKELUARGA TAK LUPA MENGUCAPKAN PUJI SYUKUR KEPADA ALLAH S,W,T
dan terima kasih banyak kepada AKI atas nomor yang AKI
beri 4 angka [7305] alhamdulillah ternyata itu benar2 tembus .
dan alhamdulillah sekarang saya bisa melunasi semua utan2 saya yang
ada sama tetangga.dan juga BANK BRI dan bukan hanya itu KI. insya
allah saya akan coba untuk membuka usaha sendiri demi mencukupi
kebutuhan keluarga saya sehari-hari itu semua berkat bantuan AKI..
sekali lagi makasih banyak ya AKI… bagi saudara yang suka PASANG NOMOR
yang ingin merubah nasib seperti saya silahkan hubungi KI JAYA,,di no (((085-321-606-847)))
insya allah anda bisa seperti saya…menang NOMOR 750 JUTA , wassalam.