Mushola, di mana energi kembali terkumpul..

Aku tidak sedang lebay kok saat menulis judul ini. ha3. Korea, di mana sebagian besar penduduknya beragama Budha, Nasrani, dan sebagian besar lain memilih tidak beragama, Islam adalah sesuatu yang asing di negri ini. Penduduk asli Korea yang beragama Islam mungkin bisa diibaratkan setetes air di kolam renang (kalo yg ini lebay. haha), namun (alhamdulillahnya) banyak pendatang beragama Islam yang menegakkan agama mereka di negri sekuler ini. Indonesia, Uzbekistan, Pakistan, Bangladesh, Turki, adalah negara-negara yang membawa napas Islam ke Korea, termasuk mendirikan masjid atau mushola-mushola.

Sebagai negri sekuler, Korea sangat welcome dengan budaya (termasuk) agama yang masuk ke negri mereka *catatan: Korea di sini refers to Korea Selatan, sedangkan Korea Utara, yah.. bahkan warganya bisa dibunuh hanya karena memiliki al kitab. hedeeh.. gimana kalo sampai bangun gereja atau masjid ya, bisa-bisa sudah dibunuh masih bonus disiksa juga -__-

"Kemudahan" yang diberikan Korea Selatan ini membuat para muslim alhamdulillah bisa menjalankan dan menegakkan agama mereka di Korea dengan mendirikan mushola atau masjid-masjid. Namun, mushola atau masjid di sini tentu sangat jauh beda dari masjid di negara-negara muslim termasuk Indonesia. 

Indonesia, di mana banyak masjid bahkan mushola yang berdiri megah, luas, ramai, di Korea hanya sedikit masjid yang benar-benar bisa dibilang megah dan besar. Hanya ada di kota-kota besar seperti Seoul, Busan, atau kota besar lain saja, itupun hanya satu-dua. Sedangkan di kota-kota kecil, termasuk "kotaku", Gimhae, masjid di sini "berdiri" bersama bangunan lain, seperti bangunan kontrakan apartemen yang disulap menjadi tempat ibadah.    

Mushola Al Hidayah Gimhae

Iya, seperti yang terlihat, musholanya berada di lantai 2 sebuah bangunan, sementara lantai 1 nya digunakan sebagai toko-toko milik orang Korea. Jalan masuknya pun hanya tangga sempit, seperti kos-kosan mahasiswa di Jogja :D Sederhana, namun di sinilah tempat berkumpulnya semua "energi", tempat isi ulang kekuatan hidup. haha.. Bayangkan saja, ketika bepergian, tak akan ketemu dengan yang namanya mushola di toko-toko, tempat wisata, dll. Beda dengan Indonesia, di mana warung makan pun punya mushola :) Saat waktu sholat tiba, harus naik bis untuk menuju mushola terdekat :/ Dan hari itu, setelah perjalanan ke luar kota, akhirnya aku tiba di mushola ini, Al Hidayah, yang terletak di daerah Andong, Gimhae.

Sederhana namun jangan tanyakan soal perawatan, semua pengurus mushola-masjid di Korea sangat solid, sumbangan-sumbangan dari jamaahnya pun mengalir tanpa henti. Subhanallah..

Dan ketika menyentuh air wudhu,, langsung hilang sudah pegal-pegal seharian. ha3. Ketika jidat menyentuh sajadah, di bumi manusia-manusia yang tidak mengenal Allah SWT ini, sungguh luar biasa rasanya. Di sini aku melaksanakan perintahMu, Ya Allah. di mana pun aku berada, Engkau tetap Penciptaku, Pemilik segalaku.. 

Al Hidayah mosque, Gimhae city, Andong

Keluar dari musholla, ajaibnya adalah perasaan jauh lebih fresh daripada saat kembali dari jalan-jalan dari sudut manapun di Korea ini. ha3. Semoga Islam tetap tegak di bumi ginseng ini, sebagai Rahmatan lil alamin, memberi rahmat bagi semua, termasuk warga asli Korea yang tak mengenal agama ini, Bukan sebagai agama yang banyak diberitakan buruk saat ini oleh dunia. Karena kembali lagi, tak ada satupun agama yang mengajarkan orang untuk berbuat kerusakan di muka bumi. Betul tidak? *logat Aa Gym. Yup.. damailah bumiku.. make a peaceful world, not a world war..