Thursday 28 March 2013

Haiku dan alam di Jepang


Kalau ada yang menanyakan perbedaan Indonesia dengan Jepang, mungkin banyak yang akan bilang “Indonesia itu kaya SDA (Sumber Daya Alam) tapi miskin SDM (Sumber Daya Manusia), sedangkan Jepang kebalikannya.” Hal yang harus kita akui ada benarnya (-nangis, merasa gagal menjadi SDM Indonesia-). Di Jepang memang SDA tidak melimpah seperti di Indonesia, namun tentang (keindahan) alamnya, menurutku alam di Jepang adalah salah satu yang terindah di dunia. Siapa yang bisa menyangkal keindahan taman-taman di Jepang ketika bunga sakura sedang bermekaran?



Siapa yang tak ingin mencicipi mandi di sumber air panas yang sekelilingnya adalah bukit-bukit hijau yang menyegarkan mata?



Hal itu didukung dengan kesadaran orang-orang Jepang untuk tidak membuang sampah sembarangan. Alam yang indah ditambah tak ada sampah.. wuiiih.




Katanya sih, alam akan terlihat paling indah saat musim semi, saat bunga-bunga sedang mulai bermekaran. Iya ga sih? (-sigh, pengen ngerasain-)


di Jepang memang mengenal empat musim, yang katanya setiap musim memiliki keindahan tersendiri. Nah, ada yang mengungkapkan keindahan itu melalui lagu, ada pula media lain, seperti puisi. Di Jepang mengenal yang dinamakan haiku. Apa itu Haiku? Menurut wikipedia sih: Haiku (俳句?) adalah sejenis puisi Jepang, revisi akhir abad ke-19 oleh Masaoka Shiki dari jenis puisi hokku (発句?) yang lebih tua.



Haiku adalah bentuk puisi paling singkat di dunia, terdiri atas tiga baris dengan rima suku kata 5-7-5. Puisi-puisi haiku biasanya mengungkap pergantian musim dan perasaan yang terkait dengannya. Nah! :)
*Setiap haiku memuat setidaknya satu kata yang merujuk pada musim atau alam. Keunikan haiku terletak pada bentuknya yang ringkas dan sederhana namun mampu masuk ke dalam inti sebuah pengalaman.

Yuk, kita baca-baca aja beberapa haiku yang menggambarkan tentang keempat musim di Jepang. Jujur saja, tiap membacanya pikiranku selalu terbayang keindahan alam di Jepang. seolah jiwa ini menjelajah dan benar2 berada di tempat di mana haiku itu dituliskan :D Aah, suatu saat aku harus ke Jepang dan merasakan sendiri. Nihon e ikitaiiii :)

1. Musim Semi (Haru)

雲雀より   空にやすらふ(う)   峠かな 
(Hibari yori sora ni yasurau tōge kana) 
Beristirahat di langit, lebih tinggi dari burung hibari, di lereng gunung. 

春の海   終日(ひねもす)のたり   のたりかな 
(Haru no umi hinemosu notari notari kana) 
Laut di musim semi, ombak membasahi pantai dengan lembutnya, sepanjang hari. 

菜の花や   月は東に   日は西に 
(Nanohanaya tsuki wa higashi ni hi wa nishi ni) 
Betapa indahnya bunga kuning di padang liar, rembulan berada di langit timur, mentari terbenam di langit barat.





2. Musim Panas (Natsu)


閑(しずか)さや   岩にしみ入る   蝉の声 
(Shizukasa ya iwa ni shimi-iru semi no koe) 
Di dalam ketenangan, suara semi (hewan sejenis tenggeret) menembus bebatuan. 
夏草や   兵どもが   夢の跡 
(Natsu kusa ya tsuwamonodomo ga yume no ato) 
Rerumputan musim panas, mengingatkan akan impian para tentara yang berani. 

暑き日を   海に入れたり   最上川 
(Atsuki hi o umi ni iretari Mogami-gawa) 
Hari yang menyengat, dialirkan ke laut, oleh sungai Mogami.




3. Musim Gugur  (Aki)

柿くへば   鐘が鳴るなり   法隆寺 
(Kaki kueba kane ga narunari Hōryūji) 
Menikmati buah persimon, lonceng berdentang, di kuil Hōryūji. 

名月を   取ってくれろと   泣く子哉 
(Meigetsu o tottekurero to naku ko kana) 
“Ambilkan untukku,” sang anak merengek, meminta bulan. 

暮(くる)る日を   さう嬉しいか   虫の声 
(Kururu hi o sō ureshīka mushi no koe) 
Mentari terbenam. Begitu gembirakah kalian? Nyanyian serangga.



4. Musim Dingin  (Fuyu)

むまそうな   雪がふうはり   ふはり哉 
(Umasona yukiga fūwari fuwari kana) 
Terlihat lezat, butiran-butiran salju, turun dengan lembutnya. 

旅に病んで   夢は枯野を   かけ廻(めぐ)る 
(Tabi ni yande yume wa kareno o kakemeguru) 
Jatuh sakit di perjalanan, mimpiku menjelajahi, padang yang 
gersang. 

初日(はつひ)さす   硯の海に   波もなし 
(Hatsuhi sasu suzuri no umi ni nami mo nashi) 
Cahaya matahari pertama, menyinari lautan suzuri, tak ada jejak 
ombak.



Sebuah karya Basho yang terkenal:
Furuike ya

(Di kolam tua)

Kawazu tobikomu

(Katak melompat masuk)

Mizu no oto

(Suara air)




8 comments:

Anonymous said...

Arigataou, artikelnya sangat membantu saya..

Syam said...

Dou itashimashite. yokatta ne, senang artikelnya bisa berguna. terimakasih juga udah mampir dan meninggalkan sapaan :D

Kafe baca said...

maaf mw tanya yang buat haiku empat musim di atas siapa y?

Syam said...

Kalau setahu saya *maaf jadinya ga akurat deh :( penulisnya adalah Matsuo Bashou, karena beliau dikenal sebagai pencipta haiku, dan haiku2 di atas adalah yang paling terkenal di Jepang.

Unknown said...

haiku musim semi yg pertama diatas karya siapa ya?

Relifadi said...

👍

dinda senja said...

Haiku memang singkat dan cuma terdiri beberapa kata. Hanya saja tulisan haikunya sulit terbaca karena tulisan hitam dan background hitam.. ��

Unknown said...

Kalo boleh tau itu haiku karya siapa ya